----------SUGENG RAWUH----------

Kamis, 29 Maret 2012

SERANGGA TOMCAT

tomcat
Apa itu serangga tomcat?

Nama lain dari serangga tomcat sangat beragam, diantaranya sering juga disebut serangga rove atau kumbang rove, semut semai, semut kanai, semut kayap atau Charlie. Dan mungkin masih ada lagi penamaan lain mengenai serangga tomcat ini yang masing-masing berbeda di setiap daerah.

Bentuk fisik serangga ini berwarna belang merah hitam dengan ukuran umumnya tidak melebihi 1 cm. Serangga tomcat pada dasarnya adalah teman petani dalam membasmi hama wereng karna kebiasaannya memakan telur serangga lain pemakan daun , tapi karna lahan sawah yang tiap tahun berkurang sehingga hewan yang muncul sepanjang tahun yang puncaknya antar juli - september ini mulai menyerang perumahan penduduk. Serangga tomcat juga dikenal senang dengan cahaya di malam hari seperti halnya serangga lain yang senang berkerumun di lampu yang menyala di malam hari.

tomcat
Racun Serangga Tomcat

Toksin Paederin! Ya, Racun yang berasal dari tubuh serangga ini dikenal sangat kuat. Bahkan beberapa pakar menyebutkan bahwa racun tersebut memiliki konsentrasi 12 kali lebih tinggi dari racun ular cobra. Dalam beberapa kasus beberapa pekan terakhir ini terlihat diberitakan dampak dari sengatan racunnya yang membuat tubuh seorang bocah tampak melepuh seperti habis terkena luka bakar. Dan beberapa korban juga menyebutkan bahwa racun dari serangga tomcat ini terasa sangat panas dan menimbulkan gumpalan cairan dalam kulit.

Jangan mengira bahwa penyebaran racun dari tubuh serangga tomcat ini hanya bila anda bersentuhan, karna disebutkan bahwa karakteristik dari pola serangga tomcat ini dalam menyebar racunnya juga biada dilakukan di pakaian seperi handuk, baju, dan pakaian-pakaian yang lain yang tergantung.

Jenis Serangga Tomcat

tomcat


Pada dasarnya ada 12+ jenis serangga tomcat ini berdasar pada pernyataan dari pakar serangga LIPI, Hari Sutrisno yang mengatakan bahwa   "Ada 12+ jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak disini adalah Paederus fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis ini," jelas Hari.

Jenis serangga tomcat ini pada dasarnya tidak menyerang hanya saja ketika tersentuh dan merasa terganggu maka secara otomatis akan mengeluarkan toksin dalam tubuhnya.

Tps cara membasmi serangga tomcat / Cara mengobati sengatan serangga tomcat

Karna serangga tomcat sebenarnya bukanlah hama melainkan pestisida alami bagi petani maka sebaiknya kita tak perlu membasmi serangga ini dengan bahan kimia. Cukup dikumpulkan dan dikembalikan ke tempat berumput saja ketika menemuinya. Tapi, bila anda terlanjur terkena racunnya maka sebaiknya bilas dengan air sabun untuk mengurangi dampak sengatannya.

Karna saat ini serangga tomcat sudah mulai menyerang hampir seluruh pulau jawa maka disarankan untuk setiap kali memakai pakaian seperti baju, celana, topi maupun sepatu yang telah disimpan di tempat terbuka sebaiknya dikebut-kebut atau dikepak-kepakkan terlebih dahulu agar jika seandainya ada serangga tomcat yang menempel dapat hilang dan menghindari sengatannya.

Serangan serangga tomcat di sejumlah daerah
tomcat


Serangga tomcat pertama kali diberitakan menyerang warga penghuni apartemen di Surabaya dan sampai saat ini serangga tomcat dikabarkan telah menyerang seluruh pulau jawa. Sore tadi dikabarkan di sebuah stasiun TV bahwa warga Jogja yang rumahnya berdampingan dengan sawah juga terserang satu keluarga. Dan berita terbaru disebutkan bahwa serangan serangga ini bukan hanya di jawa timur namun sudah sampai ke Jakarta.

Sabtu, 24 Maret 2012

biografi KH Abdul Halim


KH Abdul Halim
Abdul Halim, KH. (Desa Cibolerang, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, 4 Syawal 1304/26 Juni 1887-Desa Pasirayu, Kecamatan Sukahaji, Majalengka, 1381 H/1962 M). Ulama besar dan tokoh pembaharuan di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan dan kemasyarakatan, yang memiliki corak khas di masanya. Nama aslinya adalah Otong Syatori. Kemudian setelah menunaikan ibadah haji ia berganti nama menjadi Abdul Halim. Ayahnya bernama KH. Muhammad Iskandar, penghulu Kewedanan Jatiwangi, dan ibunya Hajjah Siti Mutmainah binti Imam Safari. Abdul Halim adalah anak terakhir dari delapan bersaudara. Ia menikah dengan Siti Murbiyah, putri KH. Mohammad Ilyas, pejabat Hoofd Penghulu Landraad Majalengka (sebanding dengan kepala Kandepag Kapubaten sekarang).
Ia mendapat pendidikan agama sejak kecil. Pada usia 10 tahun ia sudah belajar membaca al Qur’an, kemudian menjadi santri pada beberapa orang kiaki di berbagai daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah sampai mencapai usia 22 tahun. Kiai yang pertama kali didatangi ialah KH. Anwar di Pondok Pesantren Ranji Wetan, Majalengka , kemudian berpindah-pindah dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Ia menjalani setiap pesantren antara 1 sampai dengan 3 tahun. Tercatat beberapa kiai yang menjadi gurunya, antara lain KH. Abdullah di Pesantren Lontangjaya, desa Penjalin, Kecamatan Leuwimunding, Majalengka; KH. Sijak di Pesantren Bobos, Kecamatan Sumber, Cirebon; KH. Ahmad Sobari di Pesantren Ciwedas, Cilimus, Kuningan; KH. Agus di Pesantren Kedungwangi, Pekalongan, Jawa Tengah; kemudian kembali lagi ke Pesantren Ciwedus. Di sela-sela kehidupan pesantren, Abdul Halim menyempatkan diri berdagang, seperti berjualan batik, minyak wangi, dan kitab-kitab pelajaran agama. Pengalaman dagangnya ini mempengaruhi langkah-langkahnya kelak dalam upaya mebaharui sistem ekonomi masyarakat pribumi.
Pada usia 22 tahun Abdul Halim berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan mendalami ilmu agama. Ia bermukim di sana selama 3 tahun. Pada kesempatan ini ia mengenal dan mepelajari tulisan-tulisan Sayid Jamaluddin al-Afgani dan Syeikh Muhammad Abduh. Untuk mendalami pengetahuan agama di sana, ia belajar kepada Syeikh Ahmad Khatib, imam dan kahtib Masjidil haram, dan Syeikh Ahmad Khayyat, ketika di sana pula ia bertemu dengan KH. Mas Mansyur dari Surabaya (tokoh Muhammadiyah) dan KH. Abdul Wahab Hasbullah (tokoh Nahdatul Ulama). Pada tahun 1328 H/1911 M ia kembali ke Indonesia.
KH Abdul Halim

Di samping menguasai bahasa Arab, ia juga mempelajari bahasa Belanda dari Van Houven (salah seorang dari Zending Kristen di Cideres) dan bahasa Cina dari orang Cina yang bermukim di Mekah. Dengan pengalaman pendidikan dan tukar pikirannya dengan para tokoh besar, baik di luar maupun dalam negri, Abdul Halim semakin mantap dan teguh dalam prinsip. Ia tidak mau bekerja sama dengan pihak kolonial. Ketika oleh mertuanya ditawari menjadi pegawai pemerintah, ia menolaknya.
Dengan berbekal semangat juang dan tekad yang kuat, sekembalinya dari Mekah, ia mulai melakukan perbaikan untuk mengangkat derajat masyarakat, sesuai dengan hasil pengamatan dan konsultasinya dengan beberapa tokoh di Jawa. Usaha perbaikan ini ditempuhnya melalui jalur pendidikan (at-tarbiyah) dan penataan ekonomi (al-iqtisadiyah).
Mekah
Dalam merealisasi cita-citanya untuk pertama kalinya Abdul Halim mendirikan Majlis Ilmu (1911) sebagai tempat pendidikan agama dalam bentuk yang sangat sederhana pada sebuah surau yang terbuat dari bambu. Pada majlis ini ia meberikan pengetahuan agama kepada para santrinya. Dengan bantuan mertuanya, KH. Muhammad Ilyas, serta dukungan masyarakat Abdul Halim dapat terus mengembangkan idenya. Pada perkembangan berikutnya, di atas tanah mertuanya ia dapat membangun tempat pendidikan yang dilengkapi dengan asrama sebagai tempat tinggal para santri.
Untuk memantapkan langkah-langkahnya pada tahun 1912 ia mendirikan suatu perkumpulan atau organisasi bernama “Hayatul Qulub. Melalui lembaga ini ia mengembangkan ide pembaruan pendidikan, juga aktif dalam bidang sosialo ekonomi dan kemasyarakatan. Anggota perkumpulan ini terdiri atas para tokoh masyarakat , santri, pedagang, dan petani.
Langkah-langkah perbaikannya meliputi delapan bidang perbaikan yng disebut dengan Islah as-Samaniyah, yaitu islah al-aqidah (perbaikan bidang aqidah), islah al-ibadah (perbaikan bidang ibadah), islah at-tarbiyah (perbaikan bidang pendidikan), islah al-ailah (perbaikan bidang keluarga), islah al-adah (perbaikan bidang kebiasaan), islah al-mujtama (perbaikan masyarakat), islah al-iqtisad (perbaikan bidang perekonomian), dan islah al-ummah (perbaikan bidang hubungan umat dan tolong-menolong).
zaman kolonial belanda
Secara bertahap, organisasi yang dipimpinnya dapat memperbaiki keadaan masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Melihat kemajuan dan hasil yang telah dicapainya, pemerintah kolonial Belanda mulai menaruh curiga. Secara diam-diam pemerintah kolonial mengutus polisi rahasia (yang disebut Politiek Inlichtingn Dienst/PID) untuk mengawasi pergerakan Abdul Halim dan setiap orang yang dicurigai. Pada tahun 1915 organisasi yang dipimpinnya ini dibubarkan sebab dinilai oleh pemerintah sebagai penyebab terjadinya beberapa kerusuhan (terutama antara pribumi dan Cina). Sejak itu Hayatul Qulub secara resmi dibubarkan namun kegiatannya terus berjalan.
Pada tanggal 16 Mei 1916 Abdul Halim mendirikan Jam’iyah I’anah al-Muta’alimin sebagai upaya untuk terus mengembangkan bidang pendidikan. Untuk ini ia menjalin hubungan dengan Jam’iyat Khair dan al-Irsyad di Jakarta. Melihat sambutan yang cukup tinggi, yang dinilai oleh pihak kolonial dapat merongrong pemerintahan, maka pada tahun 1917 organisasi ini pun dibubarkan. Dengan dorongan dari sahabatnya, HOS. Tjokroaminoto (Presiden Sarekat Islam pada waktu itu), pada tahun itu juga ia mendirikan Persyarikatan Ulama. Organisasi ini diakui oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tanggal 21 Desember 1917. Pada tahun 1924 daerah operasi organisasi ini sampai ke seluruh Jawa dan Madura, dan pada tahun 1937 terus disebarkan ke seluruh Indonesia.
Untuk mendukung organisasi ini, terutama pada sektor keuangan/dana, Abdul Halim mengembangkan usaha bidang pertanian dengan membeli tanah seluas 2,5 ha pada tahun 1927, kemudian mendirikan percetakan pada tahun 1930. Pada tahun 1939 ia mendirikan perusahaan tenun dan beberapa perusahaan lainnya, yang langsung di bawah pengawasannya. Untuk mendukung lajunya perusahaan di atas, kepada para guru diwajibkan menanam saham sesuai dengan kemampuan masing-masing. Abdul Halim juga mendirikan sebuah yayasan yatim piatu yang dikelola oleh persyarikatan wanitanya, Fatimiyah.
keterampilan
Abdul Halim juga memandang perlu memberikan bekal keterampilan kepada anak didik agar kelak hidup mandiri tanpa harus tergantung pada orang lain atau menjadi pegawai pemerintah. Ide ini direalisasinya dengan mendirikan sekolah /pesantren kerja bersama bernama Santi Asromo pada bulan April 1942, yang bertempat di Desa Pasirayu, Kecamatan Sukahaji, Majalengka. Di samping mengembangkan bidang pendidikan, Abdul Halim juga memperluas usaha bidang dakwah. Ia selalu menjalin hubungan dengan beberapa organisasi lainnya di Indonesia, seperti dengan Muhammadiyah di Yogyakarta, Sarekat Islam, dan Ittihad al-Islamiyah (AII) di Sukabumi. Inti dakwahnya adalah mengukuhkan ukhuwah Islamiah (kerukunan Islam) dengan penuh cinta kasih, sebagai usaha menampakkan syiar Islam, guna mengusir penjajahan. Dalam bidang aqidah dan ibadah amaliah Abdul Halim menganut paham ahlussunnah waljama’ah, yang dalam fikihnya mengikuti paham Syafi’iyah. Pada tahun 1942 ia mengubah Persyarikatan Ulama menjadi Perikatan Umat Islam yang (kemudian) pada tahun 1952 melakukan fusi dengan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII), menjadi “Persatuan Umat Islam” (PUI), yang berkedudukan di Bandung.
sarekat islam
Selain aktivitasnya membina organisasi PUI, ia aktif berperan dalam berbagai kegiatan politik menentang pemerintahan kolonial. Pada tahun 1912 ia menjadi pimpinan Sarekat Islam cabang Majalengka. Pada tahun 1928 ia diangkat menjadi pengurus Majelis Ulama yang didirikan Sarekat Islam bersama-sama dengan KH. M. Anwaruddin dari Rembang dan KH. Abdullah Siradj dari Yogyakarta. Ia juga menjadi anggota pengurus MIAI (Majlis Islam A’la Indonesia) yang didirikan pada tahun 1937 di Surabaya. Pada tahun 1943, setelah MIAI diganti dengan Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia), ia menjadi salah seorang pengurusnya. Ia juga termasuk salah seorang anggota Badap Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI/Dokurotzu Zyunbi Tyoosakai) pada tahun 1945, anggota Komite Nasional indonesia Pusat (KNIP), dan anggota Konstituante pada tahun 1955. Di kalangan kawan-kawannya ia dikenal sebagai orang yang sederhana, pengasih, dan mengutamakan jalan damai dalam menyelesaikan persoalan daripada melalui kekerasan.
Pada tahun 1940, ia bersama KH. A. Ambari menghadap Adviseur Voor Indische Zaken, Dr. GF. Pijper, di Jakarta untuk mengajukan beberapa tuntutan yang menyangkut kepentingan umat Islam. Ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1947, ia bersama rakyat dan tentara mundur ke pedalaman untuk menyusun strategi melawan Belanda. Ia juga menentang keras berdirinya negara Pasundan yang didirikan pada tahun 1948 oleh Belanda.

Minggu, 18 Maret 2012

Sejarah Perkembangan Ulumul Qur’an


         Pengertian Ulumul Qur’an
Kata ulum qur’an dalam bahasa arab adalah termasuk murakkab idlafi. Kata ulum  itu sendiri adalah bentuk plural atau jama’ dari kata ‘ilm yang berarti ilmu-ilmu. Kata ‘ilm adalah bentuk masdar dari kata ‘alima, ya’lamu, yang maknanya sama dengan kata al fahmu, al ma’rifah dan al yaqin. Penggunaan kata ‘ilm dan ‘ulum dalam kalimat boleh dalam bentuk mufrad atau dalam bentuk  jama’.
Ungkapan ‘ulum alqur’an tersebut telah menjadi nama bagi suatu disiplin ilmu dalam kajian islam. Secara timologi, ungkapan ini berarti ilmu-ilmu alqur’an. Kata ‘ulum yang disandarkan kepada kata alquran telah memberikan pengertian , bahwa ilmu ini maupun kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengannya dan selalu dibaca oleh kaum muslimin diyakini sebagai kitab suci yang memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus .
Menurut Imam Jalaluddin ‘Abdur Rohman al-Suyuthy:

Ulum Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang  Hal Ihwal alqur’an baik yang berkaitan dengan turunnya , sanadnya, cara penyampiannya maupun ma’na-ma’nanya yang berkaitan dengan lafal-lafalnya serta hukum-hukumnya  dan lain-lain  

                      Sejarah Perkembangan Ulumul Qur’an

Pada akhir abad pertama hijriyah ( periode tabi’in), setelah masa sahabat berlalu dengan meninggalkan karya-karya besar yang tidak ternilai harganya maka golongan tabi’in sebagai pewaris terdepan dari karya-karya tersebut terus melanjutkan dan mengembangkan serta menyebarkan semua hasil karya atau warisan yang diperolehnya dari pendahulunya, akan tetapi perlu ditegaskan bahwa apa yang dihasilkan dan dikemukakan itu hanya sebatas hal-hal yang belum jelas dan masih dianggap samar secara global sesuai dengan kebutuhan mereka ketika itu.
Para ulama’ melakukan pembukuan atau tadwin yang dimulai pada abad kedua hijriyah dengan pembukuan terhdap hadits-hadits nabi yang disusun dengan menggunakan bab-bab yang lengkap,  yang mana didalamnya juga dikemukakan hal-hal yang berhubungan dengan tafsir alqur’an. Masa ini berlanjut pada abad ketiga belas hijriyah hingga kini ulama’-ulama’ dalam bidang alqur’an dan ilmu-ilmunya kembali bermunculan dimana-mana, bahkan tidak hanya di Negara-negara Timur Tengah saja, tapi sampai di penghujung dunia hingga sekarang. 

1   Definisi Alquran

Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun , berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi . Qur’an pada mulanya seperti qira’ah  yaitu masdar (infinitif) dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan.

Alqur’anul Karim adalah mukjizat islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah, Muhammad SAW untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus.

“Qur’an adalah risalah Allah kepada manusia semuanya. Banyak nas yang menunjukkan hal itu, baik didalam qur’an atau sunnah”.

  Nama dan Sifatnya

Allah menamakan qur’an dengan beberapa nama, diantaranya;
Ø  Furqon
Ø  Qur’an
Ø  Kitab
Ø  Zikr
Ø  Tanzil (diturunkan)
Ø  Mubin (yang menerangkan)
Ø  Huda (petunjuk)
Ø  Syifa’ (obat)
Ø  Rohmah (rahmat)
Ø  Mau’idhah (nasihat)
Ø  Mubarak (yang diberkati)
Ø  Busyro (kabar gembira)
Ø  Aziz (yang mulia)
Ø  Majid (yang dihormati)
Ø  Basyir (pembawa kabar gembira)
Ø  Nazir (pembawa peringatan)

2.      Perbedaan Alqur’an dengan Hadits Qudsy

Ada beberapa perbedaan antara quran dengan hadits qudsy dan yang terpenting ialah:

1.      Alquanul Karim adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah dengan lafalnya, dan dengan itu pula orang arab ditantang, tetapi mereka tidak mampu membuat seperti Qur’an, karena Qur’an adalah mukjizat yang abadi hingga akhir kiamat. Sedang Hadits Qudsy tidak  untuk menantang dan tidak pula untuk mukjizat .
2.      Alquranul Karim hanya dinishbahkan kepada Allah, sehingga dikatakan : Allah Ta’ala telah berfirman. Sedang hadits Qudsy –seperti telah dijelaskan diatas –terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada Allah sehingga nisbah Hadits Qudsy kepada Allah itu merupakan nisbah dibuatkan .
3.      Seluruh isi Alqur’an dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya sudah mutlak. Sedangkan Hadits Qudsy kebanyakan khobar ahad,  sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan.  Adakalanya shohih, hasan dan dhoif.
4.      Alqur’anul Karim dari Allah, baik lafal maupun ma’nanya. Maka ia adalah wahyu. Sedang Hadits Qudsy ma’nanya saja dari Allah sedangkan lafadnya dari Rasulullah.
5.      Membaca Alqur’an merupakan ibadah karena itu ia dibaca dalam sholat. Sedangkan Hadits Qudsy tidak disuruh membacanya dalam sholat. Karena Allah memberikan pahala membaca Hadits Qudsy secara umum saja.

3.      Manfaat mempelajari Ulumul Qur’an

        Mempelajari ilmu-ilmu alqur’an yang mana pada masa era globalisasi ini, sangat dibutuhkan  oleh para kaum muslimin untuk mengerti tentang sejarah-sejarah turun, perkembangan dan perbedaan alqur’an dengan hadits qudsy. Karena pada zaman modern ini kurang memperhatikan asal usul turun, lahir, perkembangan ulumul qur’an seperti halnya awal mula lahirnya ilmu-ilmu alqur’an yang seharusnya wajib dimengerti oleh kaum muslimin. Agar dapat mengerti dan memahami seluk beluk alqur’an.



   














Kamis, 15 Maret 2012

LIMA MUTIARA PRESIDEN SOEHARTO

soeharto

1.      Bangsa Indonesia sungguh merasa bahagia , bahwa kita mempunyai tradisi yang baik mengenai toleransi dan kerukunan agama . Tradisi dan kenyataan inilah yang antara lain menguatkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam pancasila kita . Sebaliknya dengan pancasila itu harus kita kembangkan toleransi agama (Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 1967)

2.      Suatu masyarakat , suatu bangsa yang memperucing perbedaan agama yang ada di dalamnya ,akan senantiasa mengalami kesulitan – kesulitan didalam seluruh tubuh itu sendiri.Apabila ia tidak dapat dikendalikan mengakibatkan hancunya kesatuan bangsa itu (Pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 1967)

3.      Agama bertolak dari keyakinan yang melekat pada hati nurani manusia . Oleh karena itu keyakinan agama bukan dipaksakan . lebih lebih lagi tidak boleh dipaksakan dari luar.
 
soeharto
     Dilihat dari segi hidup kita sebagai satu bangsa mereka yang berpancasila , maka kebebasan memeluk keyakinan agama itu merupakan salah satu wujud daripada hak-hak asasi manusia yang kita junjung tinggi .           
 

     Oleh karena itu pengertian toleransi agama bagi kita adalah pengakuan adanya kebebasan setiap warga negara untuk memeluk suatu agama yang menjadi keyakinannya dan kebebasan menjalankan ibadatnya.Toleransi agama jelas meminta kejujuran , kebesaran jiwa , kebijaksanaan dan tanggung jawab .(Peringatan Nuzulul Quran di Jakarta tanggal 19 Desember 1967)

4.      Kesempitan pandangan , sama sekali bukan kesempitan ajaran agama Ia sebenarnya kesempitan pemeluk – pemeluknya sendiri .Agama adalah mutlak benar dan berlaku untuk segala zaman .Kepada semua pihak saya minta untuk tidak memberikan tafsiran - tafsiran yang sempit untuk menyalahgunakan ketaatan agama masyarakat untuk kepentingan golongan( Pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 1968)

5.      Dalam Pancasila tersimpul kesadaran bahwa manusia pada akhirnya tergantung pada keseimbangan nilai nilai essensiil antara manusia dengan masyarakat , keseimbangan manusia dengan Tuhan ,keseimbangan antara kemajuan lahir dan kesejahteraan batin(Alm.Soeharto,mantan presiden RI)    

 
Batman Begins Background3D Letter R