Megatruh.
Kata ini berasal dari kata “pegat” yang berarti putus, dan “ruh” yang berarti
nyawa, artinya putus hubungan antara ruh atau nyawa dengan badan atau raga.
Selain itu, lanjutnya, secara badani ia sudah megat trah yang berarti berpisah
dengan keturunannya
Orang
Jawa mengenal benar, sehingga melahirkan karya adiluhung berupa Tembang
Megatruh atau Megat Ruh tersebut. Disampaikan dengan tembang sehingga dapat
didengar, dirasakan, dinikmati sangat nyaman sampai ke pusat jiwa.
Tembang-tembang Megatruh ini didendangkan tatkala manusia menjelang ajal dan
melepaskan jasad atau wadag atau tubuh fananya.
Dalam
Serat Purwaukara, Megatruh diberi arti mbucal kan sarwa ala ( membuang yang
serba jelek ). Pegat ada hubungannya dengan peget yang berarti istana, tempat
tinggal. Pameget atau pamegat yang berarti jabatan. Samgat atau samget berarti
jabatan ahli, guru agama. Dengan demikian, Megatruh berarti petugs yang ahli
dalam kerohanian yang selalu menghindari perbuatan jahat.
sigra
milir kang gèthèk sinangga bajul
kawan
dasa kang njagèni
ing
ngarsa miwah ing pungkur
tanapi
ing kanan kéring
kang
gèthèk lampahnya alon
(ini diambil dari Babad Tanah
Jawi karya Ki Yasadipura)
artinya :
"mengalirlah
segera sang rakit dipikul buaya
empat
puluh penjaganya
di
depan juga di belakang
tak
lupa di kanan kiri
sang
rakitpun berjalan pelan"
Arti
Tembang
Tembang
ini biasanya dipakai untuk melukiskan perasaan kecewa ataupun kesedihan yang
mendalam. Makna yang terkandung dalam syair-syairnya, selain melukiskan
perasaan kecewa dan kesedihan mendalam, tembang ini menggambarkan secara jelas
dan gamblang tentang ketergantungan manusia dengan Sang Pencipta. Karena sifat
Maha dari Allah, maka manusia mendapat
uluran kasih sayang-Nya, limpahan
anugerah yang melimpah ruah, karunia serta Rahmat-Nya.dan seakan kata-kata
tembang ini menunjukan lemahnya seseorang tanpa bantuan sesamanya dan menuntut
manusia akan selalu berperilaku sosial menolong sesamanya dalam kebaikan
Luar biasa .. Generasi muda penerus Budaya Jawa yg Adiluhung. Insyaalloh ...
BalasHapusNguri2 budaya jawa..semoga barokah
BalasHapusNguri2 budaya jawa..semoga barokah
BalasHapusAlhamdulillah nguri2 kabudayan jawi mugi pinaringan berkah manfaatipun
BalasHapusAncen joss penerus budaya jawa
BalasHapus