
Sami Unqowy, Eng., Ketua Pusat Penelitian Haji,
"Ketika kami melakukan penggalian untuk perluasan sumur zam-zam, maka
setiap kali mengambil air zam-zam tersebut semakin bertambah air yang keluar,
setiap kami mengambil airnya, bertambah pula air dari sumur zam-zam itu,
...maka kami menyibukkan diri untuk memompa (menyedot) air zam-zam itu dengan
tiga kali sedotan agar kering sehingga memudahkan kami dalam memasang pondasi.
Lalu, kami pun melakukan penelitian terhadap air zam-zam dari celah-celah mata
airnya untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Maka, ternyata air zam-zam tesebut
tidak mengandung satu jenis bakteri pun!! Murni dan bersih. Akan bisa
terkontaminasi setelah dipindahkan pada bejana atau ember, maka polutan pun
masuk kepadanya !! Akan tetapi air itu bersih dan suci tidak terdapat bakteri
apapun. Ini adalah keistimewaan air zam-zam. Dan diantara keistimewaan lainnya
adalah engkau masih bisa menikmati air zam-zam itu sampai sekarang, dan terus
mengalir sejak zaman Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sampai kini.
Berapa usia sumur biasa untuk tetap bisa mengeluarkan
air ?? 50 tahun, 100 tahun, ... dikeduk airnya dan habis. Maka air zam-zam ini
terus-menerus mengeluarkan air!!?.
Rasulullah
bersabda, "Air zam-zam adalah sesuai dengan tujuan orang yang
meminumnya" (HR.Ahmad.)
Benar, aku mengetahui ini dengan sebenar-benarnya
tentang kisah seorang laki-laki asal Yaman, aku mengenalnya dan dia adalah
sahabatku, dia adalah orang yang sudah tua, pandangan matanya sudah melemah...
karena sebab usianya yang sudah lanjut, hampir saja ia tidak bisa melihat ! Ia
selalu membaca Al-Qur'an, dan dia sangat bersemangat untuk selalu membacanya...
dia selalu memperbanyak membacanya, di sisinya ada mushaf kecil; mushhaf kecil
itu serasa tidak ingin berpisah dengannya, akan tetapi karena melemahnya
kekuatan matanya, apa yang harus ia perbuat?! Ia pun berkata, "Katanya air
zam-zam itu bisa jadi obat, maka akupun mendatangi zam-zam itu, lalu aku pun
mengambil dan meminumnya, tiba-tiba aku pun mulai bisa melihat kembali tulisan
mushhaf." Aku melihat ia pun mengambil mushhaf kecilnya dari saku dan
membacanya. Ia pun berkata, "Ini berkat aku meminum air zam-zam itu.
Maka, .... wahai saudara-saudaraku yang mulia. Ini
adalah hadits Rasulullah. Akan tetapi do'a syaratnya adalah pelakunya harus
yakin doanya akan dikabulkan; ia memenuhi perintah Allah; orang yang berdo'a
memenuhi syarat sebagaimana firman Allah:
وإذا سألك عبادي عني فإني قريب، أجيب الدعوة الداع إذا دعان، فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون (البقرة: 186)
Dan jika para hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku dekat; Aku mengabulkan do'anya orang-orang
yang berdoa, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan mengimani Aku agar
mereka mendapat bimbingan (Q.S. Al-Baqarah: 186)Sumber: Anta Tas'al wa Syaikh
Al-Zindani Yujib haula Al-I'jaz Al-Ilmiy fii Al-Qur'an wa Al-Sunnah
Yusriyah
Sembuh dari Penyakit Mata Sebalah Kirinya setelah Minum Air Zam-Zam
Seorang ikhwah yang baru pulang dari haji bercerita.
Kata dia, "Seorang ibu yang mulia namanya Yusriyah Abdurrahman Hiraz ikut
bersama kami melakukan haji dalam rombongan Departemen Wakaf Mu'jizat yang
terjadi karena barokah air zam-zam. Ia berkata, "Yusriyah pernah menderita
penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri nyamuk bertahun-tahun hingga
menyebabkan migran (sakit kepala sebagian) sepanjang siang dan malam dan tidak
mereda sedikitpun, ... sampai akhirnya mata kirinya tersebut tidak bisa melihat
sama sekali karena adanya selaput putih di matanya. Maka ia pun pergi ke salah
seorang dokter spesialis mata ternama. Tapi dokter tersebut mengatakan,
"Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan migran tersebut (sebagai efek sakit
matanya) kecuali dengan menyuntik mata tersebut, akan tetapi itu pun akan
berakibat kebutaan untuk selamanya.

Maka, ia pun datang ke Mekkah dan thawaf di Ka'bah
-waktu itu belum ramai orang-orang besar demikian kata beliau- sehingga ia bisa
mencium hajar aswad dan menyentuhkan matanya yang sakit padanya ... lalu ia pun
pergi menuju air zam-zam dan meminum satu cangkir serta mencuci matanya dengan
air zam-zam itu ... setelah itu, ia pun meneruskan sa'i, lalu kembali ke
Ghandaq tempat ia memulai ihram.
Maka, aku menemuinya sekembalinya dari Ghandaq dan
matanya yang sakit menjadi sehat sempurna, dan penyakit matanya pun hilang
tanpa ada bekas sedikitpun.
Bagaimana mungkin penyakit bisa hilang (diangkat)
tanpa ada operasi?? Dan, ... bagaimana mungkin pandangan matanya bisa kembali
sehat seperti biasa tanpa diobati?? Dan ilmu kedokteran yang mengobati
penderitaannya tidak mampu melakukan apapun, kecuali membenarkan keagungan
Allah yang Maha Besar; bahwa ibu yang sakit ini, yang para dokter gagal
membantu pengobatannya, telah diobati oleh Dzat Yang Maha Mengobati, ketika ia
melakukan kunjungan ibada (Umrah), sebagaimana Rasululah kabarkan:
ماء زمزم لما شرب له، إن شربته تستشفي شفاك الله، وإن شربته لشبعك أشبعك الله - وإن شربته لقطع ظمئك قطعه الله، وهي هزمة جبريل وسقيا الله إسماعيل (رواه الدارقطني)
Air zam-zam tergantung niat orang yang meminumnya;
jika engkau meniatkan dalam meminumnya untuk mengobatimu, maka Allah akan
menyembuhkanmu; jika engkau niatkan agar engkau kenyang, maka Allah
menjadikanmu kenyang; jika engkau meniatkannya untuk menghilangkan haus, maka
Allah akan menghilangkan kehausanmu, dan zam-zam itu adalah cekungan yang
dibuat oleh Jibril dan air yang mengalir yang Allah berikan kepada Ismail (HR.
Daraquthni).
Keluarnya
Batu Tanpa Operasi

Yang mengisahkan cerita ini adalah Dr. Farouq 'Antar.Beliau
berkata, "Aku telah menderita kencing batu selama bertahun-tahun. Para
dokter menyatakan tidak mampu mengeluarkannya kecuali dengan operasi. Akan
tetapi aku mengurungkan niat operasi itu dua kali... kemudian aku aku berniat
untuk melakukan umrah... , dan aku memohon kepada Allah agar memberikan
kesembuhan kepadaku tanpa operasi.
Maka, Dr. Farouq pun pergi ke Mekkah, dan melakukan
umrah di sana serta minum air zam-zam, mencium hajar aswad, sholat dua rakaat
sebelum keluar dari Masjidil Haram, maka tiba-tiba ia merasakan sesuatu di
kantung kemihnya, maka ia pun bergegas ke kamar kecil. Maka, ternyata sesuatu
yang menakjubkan telah terjadi, keluar batu yang lumayan besar, dan ia pun
sembuh tanpa harus masuk ke ruang operasi.Dan sungguh ketika keluarnya batu
telah mengejutkan dirinya dan para dokter yang selalu mengikuti perkembangan
kesehatannya.
Penerjemah:
Abu Muhammad ibn Shadiq ( jum'at, 09-01-2004M / 17-11-1424 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar